my THOUGHTS






SPEAK out

"Everyone has the right to freedom of opinion
and expression; this right includes freedom
to hold opinions without interference and to seek,
receive and impart information and ideas through
any media and regardless of frontiers."

- Article 19,
Universal Declaration of Human Rights

AROUND me
Canon EOS 550D | EOS Rebel T2i
Canon EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
Canon EF-S 55-250mm f/4-5.6 IS
Adobe Photoshop without effects

Friday, February 11, 2011

Taman Nasional Komodo - Our Heritage is Our Future, NOT Yours

ANTz wrote, 11:30 AM 2/4/2011 :


"OUR HERITAGE IS OUR FUTURE", begitulah motto yang diklaim The New7Wonders Foundation di laman resminya. Disitu ditambahkan pula kalimat : "...people shall be sensitized to the beauty of the world’s heritage, both man-made and natural, and be alerted of its destruction and decay." NAMUN keputusan sepihak The New7Wonders Foundation untuk menangguhkan Taman Nasional Komodo sebagai satu dari 28 finalis melunturkan serangkaian kalimat indah di situs mereka.

Dulu ketika, marak banyak ajakan di Facebook untuk voting Taman Nasional Komodo sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia [versi baru] di situs The New7Wonders Foundation, saya tidak terlalu tertarik. Kenapa ? Sederhana saja, mengapa gelar yang nantinya akan dihargai di dunia internasional itu diselenggarakan oleh foundation yang tidak terlalu terkenal namanya ? Jujur, saya tidak pernah meragukan arti sebuah foundation, karena tokh, penghargaan Nobel yang begitu bergengsi juga lahir dari sebuah foundation. Namun ketika saya bertandang ke situs tersebut, MAAF saya meragukan kapabilitas foundation ini. Tidak ada track record bahwa foundation ini telah berpengalaman mengadakan 'kompetisi' yang bergengsi seperti ini. Tentunya akan jauh berbeda dengan penghargaan Nobel atau pun Academy Award. Namun adanya bagian dari situs yang menunjukkan kerjasama dengan PBB sedikitnya menghilangkan keraguan tersebut. Saat itu kemakluman bahwa ini untuk pertama kalinya diadakan secara terbuka dengan menerapkan sistem voting dan berharap berjalan baik sehingga mampu mengangkat gengsi kompetisi The New7Wonders dan tentunya foundation itu sendiri.

Dan harapan itu kembali terangkat, di pertengahan minggu ini, ketika saya membaca running text di sebuah TV swasta yang menyatakan bahwa The New7Wonders Foundation menangguhkan Taman Nasional Komodo sebagai finalis karena ada permasalahan di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Pikiran saya saat itu adalah foundation ini sepertinya cukup kredibel, tegas dengan berani mengambil keputusan menangguhkan kepersertaan sebuah negara. Maaf, saat itu saya berpikir bukan hal yang aneh jika terjadi masalah di departemen-departemen pemerintahan negeri ini, wajar saja... Tentunya masih terselip sedikit ingin tahu masalah apa yang terjadi di departemen Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Nah... baru tadi pagi saya melihat sebuah acara di TV, seorang perwakilan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjelaskan titik masalah yang terjadi. Wuaaah... ini mana yang benar ? Lantas untuk memastikan kebenarannya, mulailah saya melakukan browsing di internet. Ternyata di berbagai media online Bpk. Jero Wacik menyatakan bahwa penolakan itu karena besarnya dana yang harus dikeluarkan Indonesia, yaitu sekitar 45 juta dollar AS atau setara dengan Rp 400 miliar. Pernyataan dari pihak penyelenggara, yang akan mencoret Komodo jika tidak bersedia sebagai tuan rumah dianggap sebagai suatu ancaman.

Sepengetahuan saya, ketika sebuah negara keberatan menjadi tuan rumah dengan alasan ketidaksanggupan, seperti ketidakamanan negaranya, minim fasilitas atau pendanaan TIDAK serta merta mencoret kepesertaannya dari sebuah kompetisi. Penyelenggaraan event-event olahraga sering mengalami hal-hal seperti itu. Hal yang mungkin menyebabkan tercoretnya kepesertaan dari sebuah ajang kompetisi adalah kecurangan yang dilakukan peserta atau tindakan melanggar hukum. Jadi ketika, Indonesia dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menolak menjadi tuan rumah karena mungkin menilai biaya yang dikeluarkan terlalu besar atau mungkin ketiadaan dana, itu tidak menjadi alasan pihak The New7Wonders Foundation untuk mencoret Taman Nasional Komodo sebagai finalis. The New7Wonders Foundation bisa mencari negara lain untuk menjadi tuan rumah, DIMANA MASALAHNYA ???

Saking geramnya, saya segera beranjak ke situs The New7Wonders untuk kembali mencek kebenaran berita tersebut. Di bagian New7Wonders press coverage tertulis "Komodo Park may be suspended from New7Wonders competition", yang berarti kabar itu bukan isapan jempol. Sekedar tambahan ketika saya melakukan site visit tersebut saya mendapati web yang di bagian atas dan kanannya dihiasi oleh serangkaian Google Adsense. Anda tahu artinya Adsense ? Bila tidak, silakan browse di Google atau langsung ke Wikipedia.


12:29 AM 2/11/2011, updated :
Tadi pagi, saya sempat mengikuti perbincangan di salah satu televisi swasta, Bpk. Jero Wacik mengungkapkan bahwa The New7Wonders Foundation telah mencabut keputusan mereka untuk mencoret keikutsertaan Taman Nasional Komodo NAMUN dengan SYARAT posisi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sebagai Official Supporting Comittee ajang New7Wonders dicopot oleh panitia. Hal ini berarti Kemenbudpar tidak bisa melakukan promosi apa pun yang terkait kampanye. Dan hal tersebut dipastikan dengan ucapan Presiden New7Wonders Bernard Weber, dalam rilis-nya pada hari Senin (7/2/2011).

"Mulai hari ini, semua kegiatan promosi untuk Komodo sebagai finalis harus langsung dalam pengesahan New7Wonders sampai pemberitahuan lebih lanjut. Untuk masalah kontrak yang tertunda, New7Wonders akan terus menuntut pengakuan hak hukumnya dan berharap Kemenbudpar bisa akuntabel dengan rakyat Indonesia yang diwakilinya untuk tanggung jawab moral atas hal ini," tutupnya. Weber pun mengatakan Indonesia belum layak menggelar event internasional seperti Olimpiade atau Piala Dunia sekali pun. "Kemenbudpar telah mengurangi kesempatan Indonesia untuk menggelar event global, seperti Olimpiade atau Piala Dunia," tukas dia. [sumber : Detiknews.com]

Membaca berita diatas, SANGAT disesalkan pernyataan dan keputusan yang dikeluarkan oleh The New7Wonders Foundation terhadap Taman Nasional Komodo [baca Indonesia]. Terlepas dari masalah yang terjadi di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata [jika benar], seperti yang diklaim The New7Wonders Foundation, saya sendiri menganggap uang 45 juta dollar AS  terlalu berlebihan dan JAUH LEBIH BAIK digunakan untuk memperbaiki infrastruktur Taman Nasional Komodo. Dan jangan anda lupa, Indonesia memiliki Taman Nasional - Taman Nasional lain yang tidak kalah ajaibnya dengan Taman Nasional Komodo !!! Walaupun nantinya meraih predikat sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia BUKAN satu-satunya cara untuk mempromosikan Taman Nasional Komodo ke dunia internasional. Banyak cara yang bisa dilakukan sekedar mengikuti kompetisi tersebut.

Namun patut diakui dari kisruh tersebut, ada beberapa hal yang bisa kita peroleh yaitu :
  • Posisi Taman Nasional Komodo di situs The New7Wonders justru meningkat, di saat mana The New7Wonders Foundation berencana mengumumkan eliminasinya sebagai finalis New7Wonders [sumber : Tempo Interaktif]
  • Tingkat kunjungan turis ke Taman Nasional Komodo meningkat sejak mengikuti kompetisi New7Wonders. Itu disampaikan Jero Wacik saat perbincangan di salah satu televisi swasta tadi pagi.
  • Semakin tingginya rasa kebangsaan rakyat Indonesia terhadap kekayaan alam bumi pertiwi, dalam hal ini Taman Nasional Komodo.
  • Konfrontasi menjadi salah satu cara pemasaran yang ampuh untuk mempromosikan suatu komoditas, hehehe...
Oleh karena itu saya MENDUKUNG PENUH keputusan yang diambil untuk MENOLAK permintaan dari The New7Wonders Foundation. Dan menyarankan kepada Bpk. Jero Wacik dan segenap staf kementrian menyampaikan nota kekecewaan resmi Indonesia kepada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization [UNESCO], badan resmi PBB yang khusus menangani bidang ini. Keberatan untuk mengundurkan diri menjadi tuan rumah menjadi hal yang lumrah, tidak ada kaitan apa pun dengan keikutsertaan. HOSTING is HOSTING not related with VOTING...


with respect,

:> ANTz

read more...

 

blog RIGHT

This blog powered by:


Professional template designed by Rohman Abdul Manap
Banner header image and blog modified by antha.ginting

Creative Commons License
Based on a work at karput.blogspot.com,
all contents on this site are LICENSED under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.

Please email to for copy
and distribute for commercial or non-commercial uses.

and also PROTECTED under:
MyFreeCopyright.com Registered & Protected
protected by Copyscape Online Plagiarism Detector
for detail see Disclaimer.

Thank you for visiting my blog, see ya..

my FRIENDS