Saturday, October 23, 2010

Dimana Pialaku ?

8:58 AM 7/5/2009, ANTz wrote :

Ketika itu aku sedang berlari
Berlari... berlari...
dan terus berlari...
Nun jauh disana,
aku melihat sebuah piala
Aku tersenyum, yah... piala itu
Dan aku terus berlari...
Hingga mendapatkannya


Braaaak... Bummmm...
Aku mendapati diriku terpelanting
jatuh hingga terduduk
Aku melihat sekelilingku
Tidak ada... tidak ada... sesuatupun
Sejenak aku terdiam
Akh... mungkin hanya khayalan
Aku melihat pialaku,
bersinar diguyur mentari
Aku kembali bangkit
Duuug... terjatuh
Aku mencoba bangun
Braaaak... kembali jatuh
Dan untuk kesekian kalinya
Bummmm...
Aku terhempas...
terhempas hingga memeluk bumi

Mentari terus berputar
Dan bulan pun datang kembali
Kedua penguasa datang silih berganti
Aku mendapati diriku masih memeluk bumi

Beragam manusia melewatiku
menuju piala mereka masing-masing
Riang raut muka terpancar erat
kaum muda...
kaum paruh baya...
jompo manula...
teruna-teruna...
Bercengkrama, memimpikan asa

Aku masih terbenam disana
gundah gulana memecah langit
merutuki ketidaknyanaan
keluh kesah menggapai Penguasa

Hingga mahluk-mahluk itu datang
mencandaiku, mengajakku bermain...
Di tengah lelapku
aku bermain,
menikmati kembali masa kecilku
Di tengah gundahku
aku bermimpi,
memimpikan bintang di langit
Di mana pialaku ?
Aku tidak melihatnya lagi
Aku tidak peduli lagi

Kami terus bermain
mencari hal-hal baru
berburu petualangan lain
menikmati kegembiraan

Akh... aku melupakan segalanya
Aku terseret dalam kepolosan
Aku terhanyut dalam keluguan

Seakan hari tidak pernah habis

Sampai di satu masa
Aku mendapati diriku
Berdiri...
Berjalan...
Tertatih...

Akh... piala itu kembali terlihat
Beragam manusia berlaku sama
Terhipnotis oleh keberadaan
kedagingan kembali merasuk
Aku ingin berlari...
Berlari... yah.. berlari...
TIDAK, aku tidak ingin berlari lagi
Aku ingin terbang...
benar... terbang
seperti rajawali
perkasa menantang langit

Aku melupakan segalanya
piala itu kembali membiusku
melayang mengawang-awang
melupakan apa yang ada dalam tubuhku
ketidaksempurnaan yang absolut

Aku lupa
bahwa aku bisa terjatuh
Aku lupa
bahwa aku bisa terjerembab
Aku lupa
bahwa aku bisa terkulai

Aku lupa dari semuannya itu
bahwa di dalam kelemahanku
kuasa-Nya menjadi sempurna

Piala itu tetap menggodaku
mengajarku menyadari segala sesuatu
ketenangan adalah senjataku
kesabaran adalah perisaiku
kegembiraan adalah obatku
kelemahan adalah kekuatanku

Saat aku perkasa, aku akan terbang
Saat aku kuat, aku akan berlari
Saat aku lemah, aku akan berjalan
Saat aku sakit, aku akan berdiam

Kemanakah aku dapat pergi
menjauhi sang Penguasa
Jika aku mendaki ke langit,
Engkau ada di sana
Jika aku terbang dengan sayap fajar,
Engkau akan menuntun aku,
Jika aku membuat kediaman di ujung laut,
Engkau memegang aku.

with respect,

:> ANTz

0 comments:


Post a Comment

 

blog RIGHT

This blog powered by:


Professional template designed by Rohman Abdul Manap
Banner header image and blog modified by antha.ginting

Creative Commons License
Based on a work at karput.blogspot.com,
all contents on this site are LICENSED under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.

Please email to for copy
and distribute for commercial or non-commercial uses.

and also PROTECTED under:
MyFreeCopyright.com Registered & Protected
protected by Copyscape Online Plagiarism Detector
for detail see Disclaimer.

Thank you for visiting my blog, see ya..

my FRIENDS


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...